Selasa, 07 April 2009

Tragedi SITU GINTUNG


Bencana yang terjadi di kota tangerang mengenai jebolnya Situ gintung yang menelan korban lebih dari 100 jiwa penduduk dan 70 orang lainnya masih dalam proses pencarian. Penduduk yang selamat sementara ini tinggal di kamp. Pengungsian di kampus Universitas Muhamadiyah Jakarta (UMJ). Hidup berbagi dan seadanya bersama korban lainnya.

Sungguh mengharukan tragedi tsunami kecil itu di tengah kota Jakarta, banyak ratusan rumah ancur tersapu genangan air kotor dicampur tanah, akan tetapi sungguh Kuasa Allah, masjid yang dekat dengan SITU, tetap kokh berdiri. Banyak penduduk yang masi trauma akan kejadian itu, rasa sedih tiap kali menderu mereka. Wajah anak kecil yang polos, tidak tau dimana rumah mereka sekarang,

Sementara itu, para parpol dan Caleg berlomba-lomba, SIAPA CEPAT datang ke lokasi kejadian itu dengan memberi pertolongan, bahkan ini dijadikan ajang tenar bagi kaum artis. Banyak artis yang seolah-olah menjadi reporter dadakan, sedangkan photografer jepret sana-jepret sini untuk mengabadikan pertolongan si Artis.

Bukankah itu mengganggu proses pencarian korban yang amsi ilang>?



Kampanye Bikin Macet....Cet cet...


Sejak pengumuman dari pemerintah, kampanye caleg dan partai Politik (Parpol) dimulai tanggal 22 Maret (Jika tidak salah) sampai minggu kemarin tepatnya tanggal 5 April 2009. Jalanan seolah menjadi red carpet bagi para caleg yang melewati jalan itu, dan alhasil jalanan pun disesaki orang-orang yang memakai baju kebanggaan partainya...

Contohnya saja di Bandung, jika kampanye parpol, jalanan untuk menuju kampus begitu lama dirasakan, karena kemacetan yang terjadi, bunyi klakson mewara-wiri di telingan kanan kiri ku.... didalam angkot sengaja aku duduk paling pojok, sehingga bisa bersandar dan memandangi sesuatu hal yang biasa aku perhatikan,,,, Ya,, foto para caleg yang seolah menjadi photo model dadakan......

Kebetulan kemarin ada salah satu partai yang mempunyai tage line lanjutkan yang memacetkan ruas jalan Jakarta. Banyak polisi yang mengawal jalannya kampanye tersebut, tapi tidak memperhatikan penumpang yang ada di motor. Bukankah anak kecil tidak boleh ikut berkampanye? Tapi ko polisi itu malah cuek si..

Nonton Sinetron Muslimah, Makan Ati...


Yah udah cape juga ciy, komen sana sini tentang tayangan sinetron MUSLIMAH.

Aduh Muslimah,, Muslimah,,, Lo jadi Cewe OON banget sih. Aku aja yang nontonna kesel.. Malem-malem udah emosi liat muka OON lu yang ridho lilahi ta’ala diapa-apain orang Ayo donk kasi liat sama penggemar sinetron mu, kamu lawan yang ngedzolimin mu...jangan hanya Istigfar ajah.....A

Arghhhhhhhhhhhhh cape Deh.... Klo GA karena aku penasaran sm endingnya..idih males aku nonntonnya juga........

Udah 200 lebih episodenya, ga da titik terang untuk kebahagian seorang Muslimah. Apa seorang wanita Muslimah tidak boleh marah? Apa muslimah seorang nabi, sampai-sampai dia tidak melawan sekalipun......

Musuh-musuhnya seperti Petty, manusia seperti apa dia..JAHAT n LICIK nya minta ampun melebihi setan sekalipun.. Sampe Ibu nya Petty udah angkat tangan .. Aduh Bu Ratna ko masih sabar ci sama si Petty. . Tiru donk Ibu Fatma, bunda kiki fatmala ha... kutuk kutuk ajah sekalian si Petty....sebel soalnya.....

Naysila, yang masiiiiiiiiiiiiiiiiiiii aja ngomongin SAKIT HATI DI POLIGAMI.. dendam kesumat sm Muslimah... Nah untuk Naysila tiru donk istri pertama A’Agym.. SABAR.....

BUAT PA SUTRADARA.... KAPAN SELESENYA NI SINETRON.....

Orang munculnya juga bln ramadan kemaren,,ko ga selese-selese....

Basi tau..Cari keuntungan....Sinetron yang Buruk,,amat sangat buruk...............

Tiru dunk orang Korea..Film nya bagus,,, sebentar,,,

antagonisnya ga jahat-jahat amat....

Sinetron Hareem (Inayah) Mengada-ngada


Sinetron ini yang tayang setiap senin sampai jumat di Indosiar pukul 8 malam. Awalnya saya nonton ini merasa “Lho ko mirip cerita Syekh Puji yah?” ngawinin cewe yang masi muda. Apalagi munculnya sinetron ini ditengah pemberitaan Syekh Puji yang nikah sama Ulfa, cewe yang berusia 12 tahun. Aki-aki ngawinin cucunya..ha....kan lucu...

Nah, ngomoningin Hareem, yang semakin kini ko semakin mengada-ngada ya? Dari beberapa episode kemarin, udah ada peringatan dari KPID, koK masih diterusin?

Bikin masyarakat dicekokin masalah Poligami sih.

Apalagi semenjak minggu kemarin, tepatnya tanggal 30 Maret, sinetron ini judulnya berubah dari Hareem menjadi Inayah, yang pada awalnya memakaai jilbab semua kaum perempuan, eh sekarang malah memperlihatkan rambut-rambutnya, dan untuk sebutan untuk istri-istri dari Doso adalah Umi, sekarang berubah jadi Ami.. si Doso dipanggil Romo...

Wah kacau balau deh.. apalagi lagu pembuka yang dulunya lagu Opick, KOK sekarang malah lagu Hijau Daun Sih.? Aneh juga..... Alias GA LUCU
Pada tau ga alasan Hareem yang religi, sekarang begaya kekota-kotaan/ modern?


Detik-Detik Menjelang Minggu Tenang


6 April 2009, 7 hari menjelang Ujian Tengah Semester (UTS).

Ya, selama 1 minggu terhitung tanggal 6 April sampai 12 April, mahasiswa Stikom mengalami mingggu tenang. Minggu tenang biasa diberikan pihak kampus kepada mahasiswa Stikom.

Banyak mahasiswa Stikom yang berasal dari luar daerah memanfaatkan “ajang minggu tenang sebagai acara tepang sono bersama orang tua maupun sanak keluarga lainnya. Begitupun dengan mahasiswi Jurnalistik angkatan 2009 ini, Gilang Dwi Reviani atau yang lebih akrab dipanggil Gigi ini mengaku “Selama 4 hari pulang kampung ke rumahnya, selain dia akan menconterng caleg pada tanggal 9 April, juga rindu dengan sang Mama”.

Caleg Muda Jangan Cuma “Jual Usia”

(PR edisi kamis, 29 Januari 2009)

Rubrik Kampus


Kemunculan calon anggota legislative (caleg) muda, memang cukup menarik perhatian. Banyak pihak yang menyambut positif caleg muda tersebut, karena beranggapan kaum muda yang terjun menjadi caleg diiringi oleh ekspektasi besar atas perubahan masa lalu. Selain memiliki keunggulan, kaum muda mempunyai semangat baru dan idealisme yang ammpu diharapkan berkontribusi banyak pada masyarakat. Namun caleg muda jangan Cuma “jual usia” tetapi harus mampu membuat perubahan-perubahan yang diyakini masyarakat.


Apalagi untuk pemilihan umum (pemilu) 2009 ini, caleg muda yang berasal dari Jabar dibawah usia 30 tahun, jumlahnya sekitar 174 orang. Membuat masyarakat menjadi semakin bingung “mana yang mesti di pilihnya”. Poster-poster yang dipasang sepanjang jalan mengibaratkan para caleg-caleg itu adalah seorang foto model. Kebanyakan di masyarakat kita, mereka akan memilih caleg dengan expresi foto yang sangat bagus dan memikat.


Untuk itu, saya setuju dengan penjelasan dari Bapak Fery Kurnia Rizkiansyah yang selaku ketua KPU Jabar, bahwa caleg muda jangan cuma jual usia tapi harus dibuktikan eksistensinya

Terima Kasih